Pertemuan Puncak Lee Jae Myung dan Trump: Perdagangan, Aliansi, dan Biaya Pertahanan Jadi Agenda Utama

Pertemuan Puncak Lee Jae Myung dan Trump: Perdagangan, Aliansi, dan Biaya Pertahanan Jadi Agenda Utama
Bendera AS dan Korea Selatan (VOA)

Penulis: BUNGA NATASYA PUTRI

TANGGAL 25 Agustus mendatang bakal jadi momen penting bagi hubungan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Presiden Lee Jae Myung akan bertemu langsung dengan Presiden Donald Trump di Washington. Topik utama yang akan dibahas adalah soal aliansi kedua negara, keamanan, hingga kerja sama ekonomi.

Lee Jae Myung telah terpilih menjadi Presiden dalam pemilihan yang cepat pada juni 2025 ini, kini ia telah memprioritaskan membantu negaranya yang kini bergantung pada ekspor menavigasi perubahan dramatis, kebijakan tarif ala Trump bikin peta perdagangan dunia berubah drastis. Banyak negara harus putar otak menghadapi situasi baru ini.

Pada 30 Juli lalu, Trump bikin pengumuman besar soal hubungan dagang dengan Korea Selatan. Ia menyebut kedua negara sudah mencapai kesepakatannya yang baru: tarif impor untuk produk Korea bakal dipatok 15%, turun dari angka sebelumnya yang lebih tinggi.

Sebagai gantinya, Trump bilang Seoul siap mengumumkan investasi jumbo senilai 350 miliar dolar pada pertemuan puncak mendatang dan menariknya, Trump mengklaim investasi itu akan dipilih langsung olehnya.

Namun, pejabat Korea Selatan telah memberikan rincian yang berbeda, dan topik yang belum terselesaikan dalam kesepakatan tersebut.

Diperkirakan bakal menekan Korea Selatan dalam pertemuan puncak nanti. Fokusnya terutama soal biaya pertahanan dan investasi perusahaan. Menurut para pengamat, masalah lain seperti aturan perdagangan dan nilai tukar mata uang juga bisa jadi topik yang rumit untuk dibahas.

Trump dari dulu udah sering bilang kalau Korea Selatan harus ikut bayar lebih banyak buat biaya sekitar 28.500 tentara Amerika yang masih ditempatkan di negaranya. Tentara itu sudah ada di sana sejak zaman Perang Korea tahun 1950–1953.

Trump, seperti dilaporkan The Washington Post, meminta Korea Selatan menaikkan anggaran militernya jadi 3,8 persen dari PDB, dari yang sebelumnya 2,6 persen. Selain itu, Amerika juga ingin Korea Selatan menambahkan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk biaya pasukan Amerika yang masih ada di Negeri Ginseng tersebut.

Share

Comments

Related Posts