Warga Menolak Usul Penguasa Gabungkan Kota Satelit dengan Seoul

  Warga Menolak Usul Penguasa Gabungkan Kota Satelit dengan Seoul

Jajak pendapat memperlihatkan bahwa sebagian besar warga Gyeonggi menolak rencana memasukkan kota-kota satelit ke wilayah Metropolitan Seoul sehingga membuat ibukota negeri ginseng itu menjadi lebih besar lagi.

Dari jajak pendapat yang dilakukan Realmeter antara tanggal 2 hingga 5 November lalu, sebanyak dua per tiga warga Provinsi Gyeonggi menentang rencana tersebut.

Menurut  survei yang melibatkan 3.004 penduduk berusia 18 tahun ke atas, sebesar 66,3 persen responden menyatakan keberatan, dan hanya 29,5 persen yang mendukung. Adapun suara abstain sebesar 4,2 persen.

Oposisi paling tinggi terjadi di Uiwang, Selatan Seoul, sebesar tertinggi 73,5 persen, diikuti Paju (73,3 persen), Yangju (73 persen), Hwaseong (72,5 persen), dan Siheung (71,1 persen).

Sementara itu dukungan tertinggi sebesar 47,4 persen diperoleh dari warga di Gwangyeong, disusul Guri (41,5 persen), Hanam (38,5 persen), Dongducheon (36,4 persen), dan Gimpo sebesar (36,3 persen).
 
Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa mengusulkan penggabungan kota Gimpo dan sebelah barat Seoul, ke dalam ibukota. Menurut mereka ini akan memberikan manfaat bagi kedua kota tersebut. Partai tersebut juga menyatakan bahwa kota-kota satelit lainnya dapat digabungkan ke Seoul jika penduduk menginginkannya.
 
Para kritikus melihat usul ini sebagai upaya meningkatkan peluang partai tersebut dalam pemilihan umum tahun depan. Dengan margin kesalahan plus atau minus 1,8 poin pada tingkat kepercayaan 95 persen, kemungkinan pendapat ini menjadi cermin ketidaksetujuan warga terhadap perubahan struktural yang diusulkan oleh partai berkuasa.

Share

Seoul

Comments

Related Posts