Korea Selatan Cegah Panic Buying Krisis Pasokan Urea

Korea Selatan Cegah Panic Buying Krisis Pasokan Urea

Korea Selatan mengambil tindakan tegas dengan melipatgandakan persediaan urea untuk kendaraan diesel menjadi 12.000 ton sebagai respons terhadap penghentian ekspor oleh China. Langkah ini diambil untuk mengatasi kekhawatiran akan krisis pasokan urea yang mungkin terjadi.

Pemerintah juga merilis cadangan pemerintah saat ini dan meminta kerjasama dari SPBU dan distributor larutan urea untuk menetapkan batas pembelian guna mencegah panic buying.

Meskipun Korea Selatan memiliki persediaan urea yang cukup untuk 3,7 bulan, Kementerian Ekonomi dan Keuangan tetap aktif dalam konsultasi dengan China untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam upaya mencegah krisis lebih lanjut, pemerintah berencana untuk melibatkan produsen solusi urea domestik untuk meningkatkan persediaan, dengan harapan menandatangani kontrak secepat minggu depan.

Pemerintah juga meminta penjual larutan urea dan para supir truk untuk berpartisipasi dalam upaya mencegah krisis pasokan, termasuk menerapkan batas pembelian secara sukarela. Langkah-langkah proaktif ini diambil untuk menjaga stabilitas pasar, meskipun beberapa distributor kecil dan distributor online telah melaporkan kelangkaan.

Dalam pertemuan gugus tugas pan-pemerintah, pemerintah memutuskan untuk melipatgandakan persediaan urea kendaraan menjadi 12.000 ton, cukup untuk penggunaan domestik selama dua bulan, sambil menyediakan cadangan tambahan untuk perusahaan yang mengalami kekurangan pasokan.

Perlu diketahui bahwa RRT menangguhkan prosedur bea cukai untuk pengiriman urea ke Korea Selatan minggu lalu, dengan pejabat Seoul mengindikasikan bahwa langkah ini dilakukan karena ketatnya pasokan untuk penggunaan domestik di China.

Korea Selatan, yang sebelumnya mengalami krisis pasokan urea pada tahun 2021, sedang aktif mencari alternatif impor. Kementerian Keuangan mencatat bahwa lebih dari 90 persen urea untuk keperluan industri diimpor dari China tahun ini, dan untuk mengurangi ketergantungan, pemerintah mengkaji pemberian subsidi kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mendiversifikasi saluran pasokan urea.

Korea Selatan telah mengimpor urea dari berbagai negara, termasuk Qatar, Vietnam, Indonesia, dan Arab Saudi. Meskipun China belum memberikan penjelasan resmi mengenai penundaan ekspor, pemerintah Seoul berkomitmen untuk melanjutkan pembicaraan dengan China melalui berbagai saluran komunikasi. Pihak RRT menyebut penundaan ekspor sebagai respons terhadap penurunan produksi dan peningkatan permintaan yang mereka alami.

Share

ChinaUrea

Comments

Related Posts