Pameran Anthony Browne di Seoul Buktikan Buku Bergambar Bukan Hanya untuk Anak-Anak

Pameran Anthony Browne di Seoul Buktikan Buku Bergambar Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Antusiasme publik di pameran Anthony Browne, Seoul. (mk.co.kr)

Dulu, buku bergambar sering dianggap hanya sebagai bacaan untuk anak-anak. Namun kini, buku jenis ini disukai oleh semua kalangan, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Bagi orang dewasa yang lelah dengan rutinitas, buku bergambar bisa menjadi hiburan yang menenangkan hati. Selain itu, buku bergambar juga menjadi cara sederhana untuk menunjukkan empati dan menjalin koneksi antar generasi. Karena mudah diakses dan tidak membebani pikiran, buku bergambar menjadi jembatan baru antara buku dan pembacanya.

Menurut data dari 1.540 perpustakaan umum di seluruh negeri, peminjaman buku bergambar meningkat sebesar 21,2% dalam setahun terakhir (Mei tahun lalu hingga April tahun ini). Menariknya, peminjam terbanyak justru berasal dari kelompok usia 40 hingga 60 tahun.

Salah satu buku yang saat ini populer di kalangan pembaca dewasa adalah karya Lydia Brankovic berjudul The Emotion Hotel. Buku ini bercerita tentang sebuah hotel dengan seorang manajer yang mengatur berbagai macam emosi—mulai dari sedih, marah, hingga cemas—yang datang layaknya tamu setiap hari. Sejak dirilis pada Februari tahun lalu, buku ini langsung menjadi best seller. Bahkan, di toko buku daring Yes24, The Emotion Hotel masih bertahan di peringkat pertama dalam kategori “Buku Bergambar untuk 100 Tahun”, yaitu koleksi buku bergambar yang ditujukan bagi pembaca dewasa.

Kini, buku bergambar semakin digemari oleh orang dewasa, terlebih karena bentuk dan penyajiannya yang makin beragam—bahkan diadaptasi ke dalam bentuk pameran hingga film. Contohnya adalah film animasi Al Candy yang dirilis pada Mei lalu. Film ini diadaptasi dari buku bergambar karya Baek Hee-na dengan judul yang sama. Meskipun hanya berdurasi 21 menit, film ini berhasil menarik lebih dari 130 ribu penonton, padahal industri perfilman sedang mengalami penurunan.

Di Korea Selatan, pameran buku bergambar juga semakin ramai dikunjungi. Salah satunya adalah pameran di Museum Seni Hangaram, Pusat Seni Seoul, yang menampilkan karya-karya Anthony Browne, penulis buku bergambar asal Inggris. Browne telah menerbitkan lebih dari 50 buku dan menyatakan bahwa buku bergambar bukan hanya untuk anak-anak atau sesuatu yang dilupakan karena usia, tetapi bisa dinikmati oleh semua orang. Beberapa karya terkenalnya antara lain Gorila Besar dan Kecil dan Willie Pergi ke Museum Seni yang laris di pasaran.

Sementara itu, Lee Ji-eun (34), pengunjung pameran yang datang bersama anaknya yang berusia lima tahun, mengatakan, “Saya merasa bisa memperluas wawasan dengan membacakan buku bergambar kepada anak saya. Ini juga menjadi kesempatan yang baik untuk mengenal lebih banyak karya dari buku bergambar Korea, sekaligus mempererat komunikasi.”

Buku bergambar yang digemari oleh orang dewasa umumnya mengangkat tema sederhana seperti keluarga, kebahagiaan, dan impian. Salah satunya adalah Dad, My Sea karya Lee Kyung-ah, pemenang Changbi Picture Book Award, yang menyentuh pembaca melalui kisah seorang ayah yang diceritakan dari sudut pandang putrinya. Akhirnya, buku bergambar berhasil membuktikan bahwa cerita sederhana pun mampu menyentuh siapa saja, tanpa batasan usia.

 

Penulis: BUNGA NATASYA PUTRI

 

Share

Comments

Other Posts