Memanas, Korsel Siagakan Jet Tempur, China: Ini Hanya Latihan Rutin

Memanas, Korsel Siagakan Jet Tempur, China: Ini Hanya Latihan Rutin
Jet tempur Korea Selatan menghadang pesawat militer China dan Rusia/CNBC

KONDISI militer di Korea Selatan dalam dua hari belakangan ini tampak memanas. Mereka menyiagakan jet tempur usai dua pesawat militer Tiongkok dan empat pesawat militer Rusia melintasi zona pertahanan udaranya.

Menurut keterangan yang disampaikan Kepala staf gabungan militer Korea Selatan, enam pesawat militer tersebut masuk dan keluar dari Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, pukul 11.53 hingga 12.10 waktu setempat.

Meskipun begitu, mereka mengakui bahwa pesawat-pesawat militer kedua negara itu tidak sampai masuk dalam wilayah udara Korsel. Hanya saja, sebagai tindakan kesiagaan, Korsel mengerahkan jet tempur Angkatan udara untuk mengambil tindakan taktis sebagai persiapan keadaan darurat.

Ini adalah kali kedua Korsel menyiagakan jet tempurnya usai pada Juni lalu mereka melakukan hal yang sama sebagai respon terhadap pesawat tempur Tiongkok dan Rusia yang berada dekat wilayah udaranya. Saat itu, baik Rusia dan Tiongkok mengaku sedang melakukan patroli angkatan udara Bersama di Laut Jepang dan Laut China Timur.

Kejadian serupa berlangsung pada November 2022, ketika jet militer Moskwa dan Beijing juga masuk dan keluar dari KADIZ Korsel, sehingga Seoul mengerahkan jet tempurnya. Situasi ini sama persis dengan yang terjadi pada Kamis (14/12/2023) kemarin.

KADIZ adalah wilayah udara yang lebih luas daripada wilayah udara suatu negara. Di sini, Korsel mencoba mengendalikan pesawat untuk alas an keamanan, meskipun konsep itu tidak didefinisikan dalam perjanjian internasional manapun.

Tiongkok dan Rusia, yang merupakan sekutu Korea Utara. Amerika Serikat, bulan lalu sudah mengingatkan bahwa ada peningkatan hubungan militer antara Pyongyang dan Moskwa yang dianggap membahayakan.

Lalu, Korea Utara menempatkan satelit mata-mata militernya ke orbit. Menurut pihak Korsel, hal ini bisa dilakukan karena adanya bantuan dari Rusia, di mana sebagai imbalannya Pyongyang membantu Moskwa dengan pasokan senjata dalam perang di Ukraina.

Peluncuran satelit ini telah merusak perjanjian militer antar Korea yang dibuat untuk mengurangi ketegangan di semenanjung tersebut. Kedua negara pada akhirnya meningkatkan keamanan di sepanjang zona demiliterisasi yang memisahkan mereka.(F)

Share

BK BukopinLee Wu-yeol

Comments

Other Posts