Vlog Putus Sekolah Kini Populer di Korea

  Vlog Putus Sekolah Kini Populer di Korea

YouTube yang telah dikenal sebagai ladang bagi vlogger kecantikan dan konten selebriti, kini menjadi panggung bagi fenomena baru, yaitu vlog putus sekolah. Demikian dilaporkan Korea Herald.

Anak-anak yang memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah menengah atas membagikan pengalaman mereka melalui video, dan ini ternyata semakin populer di kalangan pemirsa remaja.

Tidak lagi hanya sekadar berbagi kabar tentang kehidupan sehari-hari pasca-putus sekolah, para YouTuber remaja ini merinci keputusan mereka untuk berhenti sekolah. Mereka mengirim surat pengunduran diri, merayakan pesta perpisahan dengan teman-teman sekelas, dan memberikan wawasan mendalam tentang prosesnya.

Park Jun-a, salah satu YouTuber ini, menyatakan, "Saya membuat vlog tentang pengalaman putus sekolah saya karena saya ingin orang-orang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang (prosesnya)."

Pengalaman para vlogger ini menarik perhatian pemirsa dengan beberapa video mereka telah ditonton hingga 9 juta kali. Komentar-komentar positif dari pemirsa pun membanjiri kolom bawah video, dengan banyak yang memberikan dukungan dan apresiasi atas keputusan para vlogger.

Lee Chae-won, seorang siswa SMA berusia 16 tahun, mengungkapkan bahwa dia menonton vlog putus sekolah untuk melihat kehidupan di luar sekolah.

"Belajar di sekolah adalah satu-satunya jenis kehidupan yang saya tahu, sehingga membuat saya penasaran untuk melihat bagaimana kehidupan siswa putus sekolah seusia saya di luar sekolah,” ujarnya.

Berbeda dengan Lee, beberapa siswa juga mencari nasihat sebelum mengambil keputusan putus sekolah. Para YouTuber ini tidak hanya berbagi pengalaman mereka, tetapi juga menjawab pertanyaan dan mengatasi kekhawatiran melalui video tanya jawab.

Menurut data yang disajikan oleh Kementrian Pendidikan dan Institut Pengembangan Pendidikan Korea, angka putus sekolah untuk siswa sekolah dasar, menengah, dan menengah atas pada tahun 2022 adalah 1 persen. Angka ini menunjukkkanpeningkatan 0,2 persen dari tahun sebelumnya. Secara khusus, angka putus sekolah untuk sekolah menengah atas juga terus meningkat selama tiga tahun berturut-turut, meningkat dari 1,1 persen pada tahun 2020 menjadi 1,9 persen tahun 2022.

Meskipun angka putus sekolah di Korea menunjukkan peningkatan, para ahli menyebutkan bahwa keterbatasan pendidikan publik menjadi penyebabnya. Lebih dari 88 persen siswa yang putus sekolah menyatakan bahwa mereka akan tetap bersekolah jika ada kesempatan untuk menggunakan bakat mereka atau mengeksplorasi jalur karir yang lebih beragam.

Profesor Park Joo-ho dari Departemen Pendidikan Universitas Hanyang menyatakan, "Sistem sekolah umum harus diubah agar karakteristik individu siswa dapat dimanfaatkan dalam masyarakat yang majemuk."

Ia menambahkan, "Kita perlu mengembangkan sistem pendidikan agar para siswa tidak hanya mempelajari apa yang ada di buku teks, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka sendiri."

Vlog putus sekolah menjadi bukti bahwa perubahan dalam sistem pendidikan perlu dipertimbangkan, dan platform seperti YouTube memberikan ruang untuk menggali keberagaman dan potensi individual siswa.

Share

BK BukopinLee Wu-yeol

Comments

Other Posts