Penggemar K-Pop Pimpin Kampanye 'Dokdo is Our Land'

Sengketa wilayah antara Korea dan Jepang di perairan timur memasuki babak baru. Para penggemar K-pop kini ikut memimpin gerakan daring “Tantangan Dokdo" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sengketa panjang itu.

Gerakan ini diluncurkan pengguna media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada Hari Dokdo. Penggemar K-Pop menyampaikan keprihatinan atas upaya Korea yang menurut mereka tidak begitu keras dan tegas menanggapi klaim Jepang.

Lebih dari 22 ribu postingan terkait "Tantangan Dokdo" menjadi tren di platform Korea di X pada hari Jumat lalu (10/11).  Penggemar K-Pop berbagi klip video koreografi artis favorit mereka yang diedit untuk disinkronkan dengan lagu berjudul "Dokdo is Our Land."

Lagu “Dokdo is Our Land” sendiri diciptakan oleh Park In-ho pada tahun 1982.  Memiliki makna nasionalis bagi orang Korea dalam menghadapi sengketa wilayah.

Dalam klip video yang dibagikan menampilkan artis K-pop terkemuka seperti BTS, NCT, Riize, G-Dragon, IU, Seventeen, dan penyanyi trot Lim Young-woong, seolah-olah mereka "berpartisipasi dalam tantangan Dokdo."

Penggemar menyoroti pemotongan anggaran Korea terkait klaim Dokdo. Tahun 2024 Pemerintah berencana memotong anggaran untuk promosi akademik Dokdo sebesar 868 juta won, turun 1 miliar won dibandingkan tahun ini. Anggaran yang diperuntukan untuk Yayasan Sejarah Asia Timur Laut juga mengalami pemotongan drastis, dari semula bernilai 2 miliar won menjadi 500 juta won.

Kekecewan penggemar atas kebijakan pemotongan anggaran ini disampaikan kepada pemerintah Korea. Dibandingkan langkah Jepang yang meningkatkan anggaran untuk menangani sengketa wilayah internasional. Pemerintah Jepang sendiri telah menyiapkan sekitar 300 juta yen atau setara 1,98 juta dolar AS untuk mempromosikan klaim teritorialnya pada tahun 2024.

Salah satu penggemar K-Pop mengungkapkan, tidak ada cara lain selain memulai tantangan Dokdo. Kami sendiri menciptakan gelombang respons di antara penggemar lain dengan membuat dan membagikan video kampanye  menggunakan artis K-Pop. Dengan cara ini, mereka berharap  dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang sengketa wilayah yang terus berkecamuk antara Korea dan Jepang.